Julia Amanda

My blog, my life, and obviously my rule.


Pandangan Hidup merupakan suatu dasar atau landasan untuk membimbing kehidupan jasmani dan rohani. Pandangan hidup ini sangat bermanfaat bagi kehidupan individu, masyarakat, atau negara. Semua perbuatan, tingkah laku dan aturan serta undang-undang harus merupakan pancaran dari pandangan hidup yang telah dirumuskan.

Menurut asalnya pandangan hidup dibagi menjadi 3 yaitu :
·    Pandangan hidup yang berasal dari agama,
·    Pandangan hidup yang berupa ideologi, dan
·    Pandangan hidup hasil renungan.

Pandangan hidup terdiri dari 4 unsur antara lain :
·    Cita-cita yang diinginkan dapat diraih dengan usaha dan perjuangan
·    Berbuat baik dalam segala hal dapat membuat seseorang merasa bahagia, damai, dan tentram
·    Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi oleh keyankinan
·    Keyakinan dan kepercayaan adalah hal yang terpenting dalam hidup manusia

1. Cita-cita
Cita-cita menurut definisi adalah keinginan, harapan, atau tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Tidak ada orang hidup tanpa cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan tanpa sikap hidup. Cita-cita itu perasaan hati yang merupakan suatu keinginan yang ada dalam hati. Cita-cita yang merupakan bagian atau salah satu unsur dari pandangan hidup manusia, yaitu sesuatu yang ingin digapai oleh manusia melalui usaha. Sesuatu bisa disebut dengan cita-cita apabila telah terjadi usaha untuk mewujudkan sesuatu yang dianggap cita-cita itu.

2. Kebajikan atau Kebaikan
Kebajikan atau kebaikan pada hakikatnya adalah perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama atau etika. Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik dan makhluk bermoral. 

Untuk melihat apa itu kebajikan, kita harus melihat dari 3 segi, yaitu :
·    Manusia sebagai pribadi, yang menentukan baik-buruknya adalah suara hati.
·    Manusia sebagai anggota masyarakat atau makhluk sosial, manusia hidup bermasyarakat, saling membutuhkan, saling menolong, dan saling menghargai anggota masyarakat  
·    Manusia sebagai makhluk Tuhan

Kebajikan manusia nyata dan dapat dirasakan dalam tingkah lakunya. Karena tingkah laku bersumber dari pandangan hidup, maka setiap orang memiliki tingkah laku sendiri-sendiri. Terdapat tiga hal yang menjadi faktor yang mungkin dapat menjadikan seorang individu memiliki sikap tertentu, yaitu:
·    Pembawaan (hereditas) , sesuatu yang diturunkan dari orang tua pada anaknya.
·    Lingkungan, merupakan alam kedua yang melingkupi manusia dan di situ manusia baru akan terdidik dengan sendirinya agar bisa melanjutkan hidup.
·    Pengalaman, merupakan segala sifat dari keadaan-keadaan, baik itu manis ataupun pahit yang dirasakan dan cenderung sering terbesit di pikiran manusia.

3. Usaha atau Perjuangan
Usaha atau perjuangan adalah bentuk kerja keras untuk mewujudkan tujuan atau cita-cita. Tanpa adanya usaha, hidup manusia tak ada artinya. Manusia diciptakan berakal dan berindra, di mana apa yang dititipkan-Nya harus dipotensialkan sesuai kemampuannya.

4. Keyakinan atau Kepercayaan
Keyakinanatau kepercayaan berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Manusia memiliki pandangan hidup yang berbeda-beda dalam meraih tujuan atau cita-cita masing-masing. Pandangan hidup ini mau tidak mau akan menjadi pedoman untuk mengantarkan mereka pada tujuan atau cita-cita tersebut. Maka yang sebaiknya dilakukan manusia adalah memikirkan, merancang, atau menentukan langkah- langkah berpandangan hidup yang baik



Harapan dapat diterima oleh lingkungan

Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan. Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.
Menurut kodratnya dalam diri manusia terdapat 2 dorongan, yaitu dorongan kodrat serta dorongan kebutuhan hidup. Terkait dengan kebutuhan manusia tersebut, abraham maslow mengkategorikan kebutuhan manusia menjadi 5 macam atau disebut juga 5 harapan manusia, yaitu;

1. Harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup
2. Harapan untuk memperoleh keamanan
3. Hak untuk mencintai dan dicintai
4. Harapan diterima lingkungan
5. Harapan memperoleh perwujudan cita-cita

Dalam tulisan ini saya akan membahas tentang harapan diterima lingkungan. Dimana pun kita tinggal kita pasti berharap diterima oleh lingkungan tempat tinggal kita itu. Dengan berbuat baik terhadap sesama dan tidak melakukan hal-hal yang bersifat negatif maka kita pasti akan diterima dengan baik oleh lingkungan tempat tinggal kita. Selain lingkungan tempat tinggal kita juga berharap dapat diterima oleh yang lebih luas. Misal lingkungan sekolah, kampus, dll. Dengan kita diterima oleh ligkungan sekitar dengan baik, hidup kita akan lebih tenang dan tentram karena tidak mempunyai musuh.


Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban. Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik, atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian dan pengorbanannya. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan penyuluhan, keteladanan, dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Macam-macam tanggung jawab:
1. Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri menentukan kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memevahkan masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri menurur sifat dasarnya manusia adalah mahluk bermoral, tetapi manusia juga pribadi.
2. Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami, ister, ayah, ibu anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarga. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan dan kehidupan.
3. Tanggung jawab terhadap masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain. Sehingga dengan demikian manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyrakat tersebut. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.
4. Tanggung jawab kepada Bangsa / negara
Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada negara.
5. Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkanuntuk mengisa kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab lngsung terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama.


Pada umumnya, sangat sedikit masyarakat yang tahu adanya kekerasan yang terjadi dalam pacaran, karena sebagian besar menganggap bahwa masa pacaran adalah masa yang penuh dengan hal-hal yang indah. Setelah saya menonton film yang diputar dikelas tadi akhirnya saya tahu bahwa kekerasan dalam pacaran sudah banyak dialami oleh masyarakat khususnya perempuan. Perempuan menurut pandangan laki-laki biasanya dianggap sebagai makhluk yang lemah, penurut, pasif, sehingga menjadi alasan utama terjadinya perlakuan yang semena-mena. Kekerasan dalam pacaran biasanya terdiri dari beberapa jenis, misalnya serangan terhadap fisik, mental/psikis, ekonomi dan seksual. Dari segi fisik, yang dilakukan seperti memukul, meninju, menendang, menjambak, mencubit dan lain sebagainya. Sedangkan kekerasan terhadap mental seseorang biasanya seperti cemburu yang berlebihan, pemaksaan, memaki-maki di depan umum dan lain sebagainya. Sedangkan kekerasan dalam hal ekonomi jika pasangan sering pinjam uang atau barang-barang lain tanpa pernah mengembalikannya, selalu minta ditraktir, dan lain-lain. Jika dipaksa dicium oleh pacar, jika ia mulai meraba-raba tubuh atau ia memaksa untuk melakukan hubungan seksual, maka ia telah melakukan kekerasan yang termasuk dalam kekerasan seksual. Biasanya dalam kasus seperti ini korban masih sering menutupi apa yang sudah dialami. Mereka mengangap pasangan mereka masih bisa berubah dan menjadi lebih baik namun jarang sekali terjadi. Banyak dari mereka yang mengaku bahwa pasangan mereka menjadi lebih kejam dari sebelumnya. Perilaku tersebut sangat tidak dibenarkan bahkan harus segera dihentikan dan pelakunya harus dilaporkan kepolisi agar mendapat ganjaran dari perbuatan yang mereka lakukan. Kekerasan dalam pacaran bisa saja dicegah bila kita pacaran secara sehat. Menyelesaikan masalah tidak harus dengan kekerasan, bisa dibicarakan baik-baik dengan kepala dingin agar dapat menemukan solusi yang terbaik. Dengan semakin banyaknya masyarakat yang tahu dan peduli tentang kekerasan dalam pacaran semoga tidak ada lagi kekerasan yang dialami oleh perempuan dalam berpacaran.


Penderitaan Akibat Kelaparan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin.
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Akibat penderitaan yang bermacam-macam. Ada yang mendapat hikmah besar dari suatu penderitaan, ada pula yang menyebabkan kegelapan dalam hidupnya. Oleh karena itu, penderitaan belum tentu tidak bermanfaat. Penderitaan juga dapat ‘menular’ dari seseorang kepada orang lain, apalagi kalau yang ditulari itu masih sanak saudara.
Fungsi penderitaan bagi manusia:
1. menempa jiwa/mental
2. menimbulkan solidarisme, empati kepada sesama
3. menimbulkan rasa syukur
4. merasa dekat kepada Sang Pencipta
Bentuk-bentuk penderitaan yaitu ada penderitaan jasmani dan penderitaan rohani. Penderitaan jasmani yaitu sakit, siksaan fisik, kelaparan, dan kehausan. Penderitaan rohani yaitu sakit hati, duka, dan rindu. Pada artikel ini saya akan membahas penderitaan akibat kelaparan. Banyak penduduk Indonesia terancam kelaparan saat ini, ancaman kelaparan ini akan semakin berat, dan jumlahnya akan bertambah banyak karena faktor ekonomi yang semakin memperihatinkan di Indonesia. Kemiskinan menjadi yang dialami penduduk di Indonesia akan semakin banyak apabila pemerintah tidak menangani masalah ini dengan baik. Adalah kewajiban kita untuk menghindarkan masyarakat Indonesia dari kelaparan, jangan sampai gambaran penderitaan kelaparan yang terjadi di Afrika menimpa Indonesia.


Keindahan Alam
Ditinjau dari segi bahasa, keindahan berasal dari kata indah. Diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan adalah kebenaran, dan kebenaran adalah keindahan. Makan keindahan pada hakikatanya merupakan dambaan setiap manusia karena dengan keindahan itu manusia merasa nyaman hidupnya. Keindahan yang bersifat jasmani yang dimaksudkan adalah keindahan yang dapat menyenangkan atau memuaskan indera manusia, baik indera penglihatan maupun indera pendengaran. Keindahan yang bersifat rohani dimaksudkan keindahan yang dapat menyenangkan atau memuaskan batin manusia.
Keindahan bisa meliputi keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral, keindahan intelektual. Pada artikel ini saya akan membahas tentang keindahan alam. Alam yang diciptakan Allah berupa gunug, hutan, laut berikut isinya dan masih banyak lagi. Ambil contoh hutan, didalamnya memiliki berjuta-juta bahkan tidak terhingga atas keindahan dan adanya kehidupan makhluk hidup yang luar biasa. Keindahan hutan memang lebih indah untuk dinikmati dan disyukuri. Manusia yang hidup di bumi ini pasti akan puas dan senang ketika mengunjungi keindahan alam seperti gunung, hutan, air terjun, laut dan isinya, pergi ke pulau-pulau yang menyuguhkan kemolekannya. Indonesia merupakan negara yang kaya akan keindahan alam. Begitu banyak objek wisata di Indonesia yang memperlihatkan keindahan alam indonesia dan banyak masyarakat yang hidup dari hasil alam. Contohnya nelayan yang mencari nafkah dari hasil mencari ikan di laut. Begitu banyak keindahan alam yang Allah ciptakan untuk kita, maka dari itu kita sebagai manusia wajib menjaga keindahan alam ini untuk kelangsungan hidup kita. Jangan merusak alam yang sudah Allah ciptakan untuk kita, karena dapat membahayakan kehidupan manusia dimuka bumi.